Partisipasi aktif Gen Z dalam pemilu berdampak besar terhadap penyelenggaraan dan hasil pemungutan suara, mereka memanfaatkan media sosial sebagai mobilisasi untuk menyebarluaskan informasi tentang dunia politik dan terlibat langsung dalam pemilu. Pemilu 2024 menjadi momen penting bagi demokrasi Indonesia, yang dimana generasi muda menentukan siapa yang akan mengurus bangsa ini kedepannya di berbagai bidang, ini menunjukkan jika Gen Z memiliki peran yang sangat penting dalam memimpin bangsa dan negara. Menurut Devina (2023) Gen Z telah menunjukkan peran aktifnya dalam pemilu dan mereka melakukannya dalam berbagai cara. Pertama, Gen Z mendominasi sebagai pemilih baru sebanyak 55% dalam pemilu 2024. Mereka mungkin saja tidak terikat dengan loyalitas partai yang sama seperti generasi sebelumnya, dan ini bisa menjadi awal perubahan besar yang lebih baik dalam lanskap politik negara. Kedua, sebagai generasi digital asli yang sangat aktif di media sosial dan seringkali menggunakan platfrom seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk membentuk dan berbagi opini mereka. Dalam konteks pemilihan, Gen Z dapat menggunakan pengaruhnya untuk membentuk forum diskusi dan menjangkau pemilih lainnya, terutama teman sebaya mereka. Ketiga, Gen Z menunjukkan minat yang tinggi dalam partisipasi politik. Banyak dari mereka terlibat dalam demonstrasi, kampanye, dan aktivitaspolitik lainnya. Partisipasi ini mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama dan mendukung kandidat yang mereka pedulikan.
Golput merupakan singkatan dari golongan putih yang artinya memilih untuk tidak memilih sebagai gerakan perlawanan terhadap Pemerintahan Masa Orde Baru yang saat itu dipimpin oleh Soeharto karena menyelenggarakan pemilu yang dinilai tidak demokratis. Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat golput pada pemilu 2019 merupakan yang terendah sejak tahun 2004, sebanyak 19,24% dari populasi masyarakat yang saat itu sudah cukup umur untuk menggunakan hak pilihnya. Hal itu dikarenakan semua jajaran KPU di tingkat pusat maupun kabupaten mengajak pemilih untuk ikut mencoblos pada pemilu 17 April 2019. Peran utama Gen Z dalam pemilu 2024 adalah untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat, memastikan suara masyarakat didengar, dan mengurangi angka golput pemilu di Indonesia. Mereka ingin memengaruhi kebijakan dan mengubah arah politik negara demi masa depan yang lebih baik.
Media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan orang-orang diseluruh dunia. Bersumber dari Datareportal.com Instagram menjadi media sosial kedua setelah WhatsApp yang paling sering digunakan Gen Z dengan penguna aktif mencapai 86,5% dari populasi pengguna aktif internet di Indonesia. Kemudian Facebook berada di peringkat ketiga dengan pengguna aktif sebanyak 83,8%, serta TikTok menduduki peringkat keempat dengan pengguna aktif mencapai 70,8%. Melalui platfrom media sosial inilah Gen Z menyampaikan pendapat, membagikan informasi, dan berpartisipasi dalam isu- isu politik, khususnya pemilihan umum. Gen Z juga mencari berita, memilih debat, dan belajar tentang isu-isu pemilu yang dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih berinformasi saat memilih.
Di satu sisi penggunaan media sosial oleh Gen Z dalam pemilu dapat memiliki dampak positif, media sosial digunakan untuk mendorong partisipasi politik dan mengakses informasi yang luas dan cepat. Dapat dengan mudahnya Gen Z mengakses program kerja dan informasi tentang para calon, serta berdiskusi dengan sesama Gen Z untuk saling berbagi pandangan. Media sosial juga menyediakan platfrom untuk menyuarakan kepentingan dan aspirasi generasi muda, sehingga mempengaruhi agenda politik dan kebijakan yang diusulkan oleh para calon. Namun di sisi lain, informasi yang tersebar di media sosial bisa lolos tanpa adanya verifikasi yang memadai sehingga meningkatkan penyebaran hoax dan black campaign yang dapat mempengaruhi pemahaman Gen Z tentang isu-isu politik dan mendorong beberapa orang untuk memilih golput dalam pelaksanaan pemilu. Penyebaran informasi oleh pendukung yang memihak partai politik pilihannya saja juga membuat Gen Z mudah terpengaruh dan bingung dengan partai pilihannya.
Sebagai generasi yang aktif dan memiliki akses luas ke informasi, Gen Z memiliki potensi besar dan berperan aktif dalam mengurangi angka golput pemilu di Indonesia. Pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di kalangan Gen Z tentang pentingnya pemilihan dan konsekuensinya. Dengan meningkatkan edukasi politik dan partisipasi aktif dalam diskusi sosial membantu Gen Z memahami betapa pentingnya suara mereka dalam menentukan masa depan negara, orang-orang akan lebih memahami bahwa setiap suara mereka memiliki dampak dan dapat memberikan perubahan. Selain itu, kampanye edukasi yang melibatkan media sosial, diskusi publik, dan kegiatan-kegiatan di komunitas juga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan informasi tentang pentingnya pastisipasi dalam pemilihan. Semakin banyak orang yang memahami pentingnya menggunakan hak pilih mereka, semakin besar pula mereka akan berpastisipasi dalam pemilihan.
Kedua, membuat proses pemilihan menjadi lebih mudah dan terjangkau bagi semua kalangan. Gen Z dikenal dengan kebiasaannya yang cenderung menginginkan segala sesuatu yang praktis dan cepat. Oleh karena itu, sistem pemilihan harus bisa menyesuaikan dengan karakteristik tersebut. Misalnya memfasilitasi pemilihan tersedia di tempat-tempat yang mudah diakses, seperti sekolah, pusat komunitas, dan tempat-tempat umum lainnya. Menggunakan aplikasi pemilihan online yang aman dan terpercaya juga bisa menjadi pilihan, asalkan integritas dan keamanan data pemilih tetap terjaga. Ketiga, melibatkan model dan pimpinan muda yang aktif dalam proses pemilu karena Gen Z cenderung mudah terpengaruh oleh tokoh-tokoh yang mereka kagumi. Pemimpin muda yang terlibat dalam kegiatan politik dapat menjadi teladan bagi Gen Z untuk menunjukkan betapa pentingnya pasrtisipasi politik dan penggunaan hak pilih. Dengan adanya peran model dan pemimpin muda yang terlibat aktif dalam pemilu, diharapkan Gen Z akan merasa lebih termotivasi dan terinspirasi untuk menggunakan hak pilih mereka dan mengurangi angka golput pemilu 2024
Dengan cara-cara ini, Gen Z dapat menciptakan generasi muda yang sadar akan politik negara dengan bijaksana, memahami betapa pentingnya suara mereka dalam demokrasi negara, serta menjadi motivasi mereka untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan pemilu. Sehingga angka golput pemilu di Indonesia dapat terus berkurang di setiap periodenya.
Penulis: Desy Wulandari