Tidak bisa di pungkiri sebagai salah satu pionir yang berada digaris terdepan kita harus menjadi agent of change yang artinya dituntut untuk selalu bergerak mengikuti perkembangan zaman dan mampu memberikan sebuah perubahan bagi masyarakat sekitar. Ekonomi dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) menjadi hal yang kita soroti lebih dalam, hal ini diakibatkan karena pertumbuhan ekonomi dan bagaimana kegiatan ekonomi pada saat era digitalisasi tersebut berjalan justru menjadi momok yang sangat menakutkan bagi sistem perekonomian dimasyarakat, disebabkan masih rendahnya SDM sebagai motor penggerak kegiatan perekonomian.
Stimulus yang pemerintah lakukan sebenarnya sudah mencapai kata maksimal dalam hal pemberian bantuan, pemberian program pelatihan dan pemberian ruang yang cukup pada pelaku usaha. Namun sebaliknya para pelaku usaha enggan memanfaatkan stimulus tersebut dan cenderung memanfaatkan atau bahkan sampai menyalahgunakan dana atau bantuan-bantuan yang telah pemerintah berikan pada saat ini. Bukan hanya menjadi tugas pemerintah untuk menjawab semua tantangan persoalan ekonomi ini namun peran dari semua lini masyarakat yang seharusnya menjadi dongkrak penting agar sistem perekonomian menjadi stabil dan mampu memberikan dampak yang positif untuk perekonomian di indonesia.
Menyinggung hal yang bersifat membangun pengembangan SDM juga menjadi faktor yang sangat potensial jika dikembangkan, hal ini merujuk pada bagaimana problem solving dan inisiatif yang timbul karna nilai SDM yang cukup dan mampu bersaing pada zaman ini. Masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif merupakan sebuah kerugian dan juga keuntungan apabila dibarengi dengan SDM yang memadai dan kompeten dalam bidangnya.
Melihat dari jumlah angka Pendidikan Berdasarkan Education Index yang dikeluarkan oleh Human Development Reports, pada 2017, Indonesia ada di posisi ketujuh di ASEAN dengan skor 0,622. Skor tertinggi diraih Singapura, yaitu sebesar 0,832. Peringkat kedua ditempati oleh Malaysia (0,719) dan disusul oleh Brunei Darussalam (0,704). Pada posisi keempat ada Thailand dan Filipina, keduanya sama-sama memiliki skor 0,661. Ini menujukan bagaimana Indonesia masih belum mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya. Begitu pula pada jumlah pelaku usaha tercatat UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% (62.9 juta unit) dari total keseluruhan usaha di Indonesia (2017), sementara usaha besar hanya 0,01% atau sekitar 5400 unit. Usaha Mikro menyerap sekitar 107,2 juta tenaga kerja (89,2%), Usaha Mikro 5,7 juta (4,74%), dan Usaha Menengah 3,73 juta (3,11%); sementara Usaha Besar menyerap sekitar 3,58 juta jiwa. Artinya secara gabungan UMKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, sedangkan Usaha Besar hanya menyerap sekitar 3% dari total tenaga kerja nasional. Ini menunjukan sebenarnya UMKM menjadi “Si kecil yang berperan besar” dengan penyerapan pekerja dan banyaknya peluang yang ada di Indonesia.
Hal yang mungkin bisa diperhatikan lebih lanjut untuk terciptanya ekonomi masyarakat yang stabil adalah menaikan drajat pendidikan karena seperti hal yang saya singgung di atas bahwa sejatinya pendidikanlah yang mampu memberikan pengaruh terhadap pola pikir serta tindakan yang akan ambil. Yang selanjutnya bagaimana sosial media menjadi tempat yang asik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, media sosial pada saat ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepas dalam artian berdampingan dengan kehidupan nyata sehingga masyarakat yang terbuai dalam dunia sosisal media dapat tetap terus meberikan pemahaman mengenai literasi ekonomi yang bermanfaat. Mahasiswa juga berperan penting menjadi pembeda, memberikan inovasi-inovasi terhadap UMKM sektoral yang berdampak langsung serta advokasi terhadap pelaku UMKM. Perkembangan ekonomi bukan merupakan wacana belaka ini merupakan program yang di lakukan oleh semua pihak bukan hanya dari satu sisi yaitu pemerintah saja, namun masyarakat juga harus memberikan usaha dalam pengembangan basis diri dalam penaikan taraf kehidupan. (Rizqon Aulia Rahman)
Referensi :
“Indeks Pendidikan Indonesia Rendah, Daya Saing pun Lemah”, https://tirto.id/dnvR
“Potret UMKM Indonesia: Si Kecil yang Berperan Besar” https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/62