Pemerintah sudah mencanangka pemindahan ibukota negara baru yaitu dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta menuju daerah penajam paser utara yaitu di pulau kalimantan , dengan nama “ Nusantara” .Bahkan beberapa waktu yang lalu sudah terlaksana upacara simbolis mencampurkan air dan tanah diseluruh provinsi di Indonesia dalam hal tersebut Pemerintah serius dalam melaksanakan Pogram pemindahan Ibukota Negara baru.
Beberapa alasan Pemerintah Indonesia mengenai pemindahan Ibukota Negara baru yang pertama adalah populasi yang terlalu padat di Jakarta khususnya Pulau Jawa, dalam Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada 2015 menyembutkan , sebesar 56,56 persen masyarakat Indonesia Terkonsentrasi di Pulau Jawa . Yang kedua Konsetrasi ekonomi pada PDB berdasarkan Badan Pusat Stastistik 2018 yaitu konsentrasi ekonomi terhadap PDB di pualau jawa sebesar 58,49%, yang ketiga krisis air bersih berdasarkan data Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 2016. Di pulau jawa mengarami krisis air bersih yang cukup parah ada beberapa daerah yang terindikasi berwarna kuning seperti di daerah di Jawa Tengah , yang keempat pertumbuhan urbanisasi sangat tinggi pada tahun 2013 di Jakarta menempati peringkat 10 kota terpadat di dunia , da meningkat pada tahun 2017 menjadi peringkat ke 9 kota terpadat di dunia, yang terakhir Acama banjir di wilayah dan juga bencana alam di wilayah Jakarta. Jadi dari alasan di atas yang membuat pemerintah gencar memindahkan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan, Memang Pemindahan ibu kota negara sangat penting dan sangat perlu tetapi untuk saat ini belum karena proses pemindahan yang memerlukan kajian khusus tidak hanya sesaat yakni secara berkala, Dalam suatu kebijakan perlu melihat dampak dari kebijakan tersebut . Seperti yang kita lihat dari latar belakang suatu kebijakan pemindahan Ibukota Negara Baru dari Jakarta ke Kalimantan memiliki dampak lingkungan yang tidak bisa dianggap sebelah mata karena Pulau Kalimatan terkenal sebagai paru-paru dunia karena hutan di Kalimatan merupakan hutan terbesar kedua ke 2 di Dunia , bisa jadi kalau tetap melaksanakan pemindahan Ibu Kota Negara baru bisa membuat hutan di kalimanan terus tergusur dan digunduli untuk membuka lahan, entah itu lahan pertanian , lahan untuk industry , lahan untuk birokrasi dan juga untuk pemukinan peduduk pendatang sehingga terjadi pergeseran ekosistem dan juga bisa membuat flora fauna endemik di Kalimantan mengalami pergeseran karena hutan kalimatan yang merupakan ruma mereka bahkan Flora Fauna endemik di daerah hutan Kalimantan bisa mengalami kepunahan. Dari segi iklim dunia mungkin bisa mengalami pergeseran karena hutan Kalimantan juga merupakan paru-paru dunia jadi Ketika hutan-hutan dikalimantan gundul maka iklim , cadangan oksigen dunia dan juga keseimbangan iklim juga terganggu ( RAMA WAHYU KUNCORO – UNS )