Tiktok shop menimbulkan budaya konsumtif?

Jika kita bisa menjadi pembeli kenapa kita tidak bisa menjadi penjual? . Ketika kita belum mengerti algoritma market place online kenapa kita tidak belajar?. Ketika banyak

program yang di berikan pemerintah kenapa tidak menyediakan pendampingan dan pengenalan serta cara dalam berbisnis online?.

Dalam era digitalisasi ini penggunaan aplikasi penunjang kehidupan semakin banyak digunakan oleh kalangan masyarakat baik anak muda, dewasa, bahkan orang tua. Aplikasi- aplikasi ini menjadi penunjang dalam memudahkan akses manusia khususnya dalam bertransaksi, sepertihalnya M-banking, aplikasi tiktok shop, serta aplikasi shopee yang didalamnya terdapat fasilitas shopee food dan beberapa aplikasi lainnya. Hal ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di masa silam dimana pada masa silam jika kita ingin bertransaksi dan berbelanja mengharuskan kita untuk bertemu secara langsung, namun sekarang hal tersebut dapat dilakukan dimana saja. Tentunya hal ini semakin meningkatkan budaya konsumtif masyarakat. Dikarenakan aksesnya yang begitu mudah hanya dengan satu klik maka barang yang kita inginkan akan datang dengan sendirinya. Namun perlu di ketahui bahwasannya kemudahan yang di berikan dengan adanya kecanggihan teknologi ini terdapat adanya beberapa dampak negative yang terjadi sepertihalnya banyaknya pedagang-pedagang yang kekurangan pangsa pasar yang disebabkan adanya aktivitas belanja online yang sekarang ini sedang terjadi. para pedagang yang tidak berkecimpung di dunia bisnis akan mengalami deficit pemasukan dikarenakan berkurangnya konsumen yang menjadi pelanggannya.

Budaya konsumtif merupakan sebutan untuk para pelaku ekonomi yang membelanjakan sesuatu tanpa melihat kebutuhannya, mereka cenderung berbelanja dengan mengutamakan asas keinginan bukan asas kebutuhan dengan iming-iming barang lucu dan menarik dengan harga yang murah dan cenderung terjangkau. Dimana dalam hal ini menjadikan para pelaku ekonomi masa kini cenderung berkebudayaan konsumtif dalam hal pemenuhan kebutuhan ataupun dalam hal berbelanja. Akses kemudahan belanja yang di berikan oleh platfom digital dan market place menjadi salah satu factor yang menyebabkan masyarakat memiliki kebudayaan konsumtif, serta di dukung dengan adanya pendapatan yang bertambah. Ketika pengahasilan seseorang bertambah maka daya belinya pun akan terus

bertambah, Ketika semua kebutuhannya sudah terpenuhi dan terdapat adanya sisa dari penghasilan tersebut menjadikan masyarakat berbelanja sesuai dengan keinginannya dan cenderung menghabiskan penghasilan tanpa menyisihkan uang nya untuk sekedar menabung.

Menurut data yang di paparkan dalam website kumparan.com di sebutkan bahwasannya 45% masyarakat Indonesia gemar berbelanja menggunakan aplikasi tiktok shop dengan pembelian yang paling banyak yakni dalam bidang pakaian. Banyaknya trend fashionable yang marak bermunculan menjadikan masyarakat terkhususnya anak muda akan berbondong- bondong untuk berbelanja demi menjaga penampilannya. Dengan hadirnya berbagai model fashion pakaian yang di iklankan serta di sediakan melalui market place aplikasi tiktok yang di dukung dengan adanya harga-harga yang murah dan terjangkau menjadikan masyarakat berlomba-lomba untuk memperbanyak belanjaannya di dalam keranjang kuning, mereka cenderung mengesampingkan kualitas dan kenyamanan serta efisien waktu yang di berikan dari market place tersebut di banding dengan membeli barangnya secara langsung. jika kita teliti lagi berbelanja di tiktok shop seperti halnya kita membeli barang dengan mengadu nasib kalau kita beruntung ya dapat barang bagus begitupun sebaliknya Ketika kita tidak beruntung kita akan mendapatkan barang yang abal-abal dan cenderung tidak bagus, hal ini terjadi di karenakan mereka tergiur hanya dengan miringnya harga yang di dapat.

Di samping itu seringnya belanja menggunakan tiktok shop menyebabkan para pelaku UMKM kehilangan peluang pendapatannya dan cenderung menurunnya pendapatan yang di dapat, di karenakan kalah bersaing dengan market place Tiktok shop. Para pelaku pengguna tiktok shop beranggapan bahwasannya belanja langsung dapat menyita waktu yang di miliki serta harga yang di tawarkan jauh lebih mahal di bandingkan Ketika ia berbelanja di tiktok shop, namun mereka lupa bahwasaannya Ketika ia berbelanja secara langsung ia dapat melihat langsung seperti apa barang yang ingin dia beli, sedangkan Ketika ia berbelanja di tik tok shop ia tidak dapat mengetahui bagaimana barang ia beli, ia hanya bermodalkan gambar serta penilaian orang yang pernah membeli barang tersebut.

Perilaku konsumtif merupakan perilaku yang lebih mengatasnamakan keinginan serta nafsu tanpa memikirkan bagaimana dampak yang akan terjadi Ketika perilaku tersebut menjadi sebuah kebiasaan, ia akan meninggalkan kesempatan menabung di usia muda dan juga investasi di masa muda, dimana investasi di masa muda merupakan suatu modal untuk memperbaiki dan memplaning masa depan kita nantinya. bukan menjadikan uang sebagai patokan bukan akan tetapi Ketika memiliki modal yang cukup Ketika ia akan memulai bisnis

ia sudah memiliki salah satu unsur yang terpenting dala memulai bisnis yakni modal berupa uang.

Generasi z saat ini perlu melek akan budaya ini, perlu memikirkan planning ekonomi kedepannya, Ketika permintaan dalam market place tiktok meningkat karena di sebabkan oleh para masyarakat yang memiliki budaya konsumtif dan cenderung lebih suka berbelanja online hal ini dapat menyebabkan ketimpangan dalam hal ekonomi. Yang mana para penjual tik tok shop akan semakin kaya dengan keuntungan yang di dapatkannya sedangkan para penjual yang berjualan secara lansgung akan semakin menurun pendapatannya yang di sebabkan karena sepinya pembeli yang kini berganti berbelanja melalui market place tiktok shop.

Dalam hal ini di perlukan adanya upaya dalam menanggulagi budaya konsumtif yang kemungkinan dapat terjadi, dimana perlu adanya skala prioritas dalam hal penetapan belanja, karena dalam hal mengalokasikan pendapatan untuk berbelanja perlu adanya pemberlakuan skala pioritas yang mana dari skala prioritas inilah kita dapat mengetahui mana yang harus kita beli dan mana yang kita beli dalam jangka waktu nanti, karena pembelian barang pun terdapat jangka waktu yang mana barang tersebut bersifat sekarang ataupun masa yang akan datang. Ketika kita berbelanja kita harus menyesuaikan dengan apa yang kita butuhkan. Tepat waktu, tepat tempat, tepat harga dan beberapa indikator lainnya.

Pembuatan list pembenjaan mungkin kebanyakan orang adalah hal sepele akan tetapi dengan hal ini dapat membantu kita dalam mengontrol pengeluaran, yang mana dalam hal ini kita dapat memisahkan uang yang kita miliki, kemudian di plot-plot kan sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan, dan kemudian uang yang tersisa tersebut dapat kita gunakan untuk menabung ataupun di alokasikan untuk yang lain. Di samping itu perlu adanya pencatatan pengeluaran setiap bulannya, hal ini mampu memudahkan kita dalam mengontrol pembelanjaan. Sikap konsumtif terkadang muncul dari adanya pengeluaran yang tidak terkontrol dan di dukung dengan adanya penghasilan yang lebih ataupun uang sisa dari pemenuhan kebutuhan yang tidak di ketahui untuk apa uang yang tersisa ini, di sisi lain banyaknya produk-produk yang di iklankan yang mana mampu mendorong kita untuk membelinya padahal sebenarnya kita tidak terlalu membutuhkan akan barang tersebut, akan tetapi karena adanya factor-faktor pendorong tertentu membuat kita membeli akan barang tersebut.

Budaya konsumtif yang kemungkinan disebabkan dengan adanya tiktok shop menjadi salah satu ancaman yang patut untuk di waspadai, memang Ketika suatu negara mengalami

penurunan daya konsumsi dapat terjadi deficit akan tetapi Ketika budaya konsumtif ini tidak di cegah maka nantinya terdapat terjadi adanya ketimpangan ekonomi yang di sebabkan karena adanya salah satu indikator yang merasa di rugikan.

Penyelesaian masalah dari adanya budaya konsumtif yang di sebabkan dengan adanya tiktok shop dapat di minimalisir dari beberapa sisi. Bagi penggunanya sendiri atau yang kerap di sebut sebagai pelanggan dari market place tiktok shop dapat di minimalisir dari menerapkannya skala prioritas yang mana ia harus mempertimbangkan mana yang harus segera dipenuhi sebagai kebutuhannya dan mana yang hanya sekedar keinginan yang dalam waktu itu juga tidak harus dapat di penuhi. Disisi lain dari para pedagang sendiri pun harus mulai belajar menengai algoritma penjualan online dan mengikuti tren siste ekonomi sekarang ini. Yang mana Ketika para penjual masih awam akan algoritma tersebut kita sebagai agen Z patut turut serta membantu dalam proses pengenalan serta penggunaan bagi para pedagang-pedagang yang masih awam akan hal tersebut.

Pemerintah dalam prakteknya perlu andil dalam hal ini dimana pemerintah harus mengadakan pelatihan ataupun pembelajaran serta pengawalan dalam mengembangkan usaha yang di miliki oleh para pedagang, yang mana dalam hal ini dapat terciptanya pemerataan pendapatan, sehingga dapat meminimalisir ketimpangan ekonomi serta hal-hal lain yang tidak di inginkan seperti halnya perampokan,pencurian ataupun hal semacamnya.

Kemajuan teknologi membawa dampak tersendiri kepada penggunanya yang mana Ketika pengguna tersebut dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik maka kemajuan teknologi tersebut membawa dampak yang postitif terhadap dirinya. Sedangkan Ketika pengguna tersebut tidak dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik maka sudah pasti kemajuan teknologi tersebut akan membawa dampak negative yang justru dapat merugikan dirinya sendiri. Seperti halnya yang terjadi para market place tiktok shop Ketika seseorang dapat mengambil peluang dari adanya kemajuan teknologi tersebut maka ia akan mendapatkan keuntungan, sedangkan orang yang tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut ia tidak akan mendapatkan apa-apa

Penulis : Siti Aniqotus

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *