STEREOTIP GENDER : KETIDAKADILAN GENDER YANG SERING DIANGGAP LUMRAH

Hallo sahabat/I, kalian mungkin pernah mendengar ketika ada seseorang yang diminta untuk menyebutkan, bagaimana sih ciri-ciri laki-laki dan bagaimana ciri-ciri Perempuan? kemudian dijawab dengan serangkaian sifat seperti laki-laki itu kuat, tegas, rasional, sedangkan perempuan itu lemah lembut, emosional, emosional. Pelekatan sifat tersebut didasarkan pada stereotip gender.

Berbeda dengan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis dan kodrati, gender adalah suatu konsep kultural yang digunakan untuk membedakan peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Kemudian gender juga berkaitan dengan atribut ekonomi, sosial, politik, budaya, serta kesempatan yang dimiliki individu terkait dengan identitas-nya sebagai laki-laki atau Perempuan.

Sehingga dapat kita ketahui bahwa stereotip gender merupakan ekspektasi sosial tentang bagaimana laki-laki dan perempuan harus berperilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu yang dikaitkan dengan jenis kelamin dan seksualitas individu. Seperti halnya perempuan kok gak bisa masak sih? Laki-laki kok nangis?. Dimana ketentuan tentang bagaimana seorang laki-laki dan perempuan berperilaku dapat berbeda antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya.

Adanya pembagian peran gender ini tentu tidak dapat dihindari pada masyarakat. Namun, tahukah sahabat/I sekalian bahwa pembagian dalam masyarakat yang didasarkan pada stereotip gender dapat membahayakan atau dapat mengancam kehidupan individu, bahkan menyebabkan adanya pelanggaran hak asasi manusia? stereotip gender menjadi berbahaya ketika stereotip mulai membatasi kapasitas individu untuk mengembangkan kemampuan personalnya, mengejar karir secara profesional, dan membuat keputusan atas hidup dan rencana hidupnya di kemudian hari.

Perlu sahabat/I ketahui bentuk-bentuk dari stereotip gender, antara lain ;

  • Sex Stereotypes (Strereotip Jenis Kelamin)

Berfokus pada prasangka atas atribut dan karakteristik fisik, emosional dan kognitif laki-laki dan perempuan.

  • Sexual Stereotypes (Stereotip Seksual)

Berfokus pada karakteristik dan perilaku seksual laki-laki dan prempuan.

  • Sex-Role Stereotype (Stereotip Peran Jenis Kelamin)

Berfokus pada peran dan perilaku laki-laki dan Perempuan, biasanya memberikan peran dan perilaku yang berbeda namun saling mendukung.

  • Compounded Stereotypes (Stereotip Majemuk)

Gabungan dari jenis stereotip jenis kelamin, seksualitas, dan peran yang bersinggungan dengan stereotip atas kelompok lain (seperti stereotip disabilitas, stereotip usia, stereotip orientasi seksual) yang kemudian menghasilkan stereotip unik dari sub kelompok laki-laki dan perempuan yang berbeda. contohnya seperti stereotip perempuan disabilitas, stereotip istri, dll.

Penulis : Lavender

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *